E-Dection, Alat Deteksi Dini Penyakit Stroke Berbasis IoT

    E-Dection, Alat Deteksi Dini Penyakit Stroke Berbasis IoT
    E-dekeksi

    KOTA MALANG - Lima mahasiswa bimbingan Ir. Nurussa'adah MT melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) membuat prototipe bernama E-dection untuk mendeteksi dini hipertensi dan hiperkolesterolemia bagi penderita stroke, Jum'at (19/8/2022).

    E-dection merupakan prototipe berbasis IoT menggunakan metode pembelajaran mesin

    E-dection terdiri dari smart band dan smart pillow yang dapat memberikan fungsi pemantauan serta intervensi mandiri secara dini. Indikator yang dapat dimonitor dengan menggunakan E-deection adalah tekanan darah dan kadar kolesterol serta glukosa darah secara non-invasif. Intervensi mandiri yang digunakan dalam prototipe ini adalah terapi panas untuk mengurangi jumlah kolesterol dalam darah.

    Pasien yang pertamakali menggunakan alat Dr. Ir. Dewa Gede Raka Wiadnya, M.Sc., mengatakan E-diagnosa mungkin diterapkan pada masyarakat umum terutama pada orang yang memiliki riwayat stroke ringan.

    E-deection dapat menekan biaya pemeriksaan karena dilengkapi dengan sistem pemantauan secara non-invasif dan terapi untuk menurunkan kadar kolesterol.

    Salah satu pasien Dr. Ir. Dewa Gede Raka Wiadnya, M.Sc., Saat Mencoba E-dection.

    Selain itu pada aplikasi E-Dection juga terdapat telemonitoring pada dokter penanggung jawab untuk memudahkan konsultasi terkait kondisi pengguna.

    “Penggunaan bantal pintar yang nyaman saat digunakan, sesuai dengan bagian leher, saya suka dengan bentuknya yang ergonomis, semoga bisa menurunkan prevalensi stroke berat dengan menggunakan alat ini, ”.

    E-dection merupakan prototipe berbasis IoT yang terhubung dengan aplikasi. Aplikasi bermanfaat untuk mengkategorikan keadaan pasien menggunakan metode machine learning serta mempermudah penggunaan prorotipe sehari-hari. Inovasi ini diharapkan dapat mengurangi prevalensi morbiditas serta mortalitas yang diakibatkan oleh stroke.

    Stroke merupakan kejadian akut yang berhubungan dengan gangguan sirkulasi otak.

    Faktor risiko utama penyebab stroke adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol darah tinggi, dan kadar glukosa darah tinggi.

    mortalitas dan morbiditas stroke disebabkan karena kurangnya pemantuan dan intervensi dini pada penderitanya.

    E-dection karya M. Dwi Nur Afini (FT'20), M. Romadhoni P. (FT'20), Made Ananta W. (FT'19), Ayu Cetiya M. (FIKes'19), dan Abimanyu Awanda R (FK'19) diharapkan bisa mendapatkan perhatian khusus pada masyarakat. (PKM/Humas UB).

    kota malang
    Achmad Sarjono

    Achmad Sarjono

    Artikel Sebelumnya

    Mahasiswa FORMASI Raih Juara di Asian English...

    Artikel Berikutnya

    Sempat Kabur, DPO Asal Kejati Aceh Ditangkap...

    Berita terkait